Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah produktivitas rekan kerja itu asli atau hanya akting? Beberapa karyawan sangat pandai terlihat sibuk meski hanya melakukan pekerjaan yang minimal. Mereka hanya berkontribusi sedikit dalam rapat, menghasilkan tugas yang lumayan, sering menghilang, berbicara dengan mengesankan tanpa tindak lanjut, dan tetap menerima penghargaan.
Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah produktivitas rekan kerja Anda disebabkan oleh etos kerja mereka atau apakah mereka hanya menggertaknya sepanjang hari kerja?
Pernahkah Anda mendongak dari meja kerja di kantor dan melihat rekan kerja mengobrol selama setengah jam sementara Anda sibuk dengan setumpuk email dan menghadapi rapat yang tak kunjung selesai?
Entah Anda melakukan kesalahan serius, atau mereka telah menemukan cara untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sesedikit mungkin pekerjaan dan tetap mendapatkan gaji. Berikut lima alasan mengapa beberapa karyawan tampaknya hanya asal-asalan di tempat kerja.
1) Kontribusi Pertemuan
Menarik untuk memperhatikan bagaimana beberapa kolega bisa sangat vokal selama rapat tanpa memberikan kontribusi yang berarti. Mereka mungkin mendominasi diskusi, menggunakan kata-kata klise dan pernyataan yang tidak jelas, sehingga memberi kesan sangat terlibat. Namun, pada kenyataannya, mereka mungkin tidak memberikan wawasan atau solusi yang dapat ditindaklanjuti sama sekali.
Karyawan seperti ini sering kali unggul dalam menunjukkan kehadiran mereka tanpa harus bersusah payah, dengan cerdik mengalihkan pembicaraan ke orang lain atau mengulang poin-poin yang telah disampaikan agar tampak terlibat. Mereka mengandalkan fakta bahwa dilihat dan didengar dalam rapat terkadang lebih berharga daripada kualitas masukan mereka.
2) Hasil Tugas
Beberapa karyawan hanya dapat memberikan hasil yang cukup untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Mereka mungkin menghasilkan pekerjaan yang lumayan, sering kali berisi konten dangkal yang memenuhi persyaratan minimum tetapi kurang mendalam dan inovatif.
Orang-orang ini cenderung lebih fokus pada kuantitas daripada kualitas, dengan menyerahkan banyak hasil yang biasa-biasa saja daripada beberapa karya yang dipikirkan dengan matang. Mereka memahami bahwa di banyak tempat kerja, mencentang tugas pada daftar periksa terkadang dapat disalahartikan sebagai produktivitas, yang membuat mereka tampak sibuk tanpa benar-benar memberikan sesuatu yang berharga.
3) Tindakan Penghilangan
Tindakan menghilang adalah manuver klasik di mana karyawan menemukan cara untuk tidak hadir secara fisik atau virtual tanpa menarik banyak perhatian. Mereka mungkin menjadwalkan waktu istirahat makan siang yang panjang, memperpanjang jadwal minum kopi, atau sering “bekerja dari rumah” dengan pengawasan minimal. Dalam lingkungan kerja jarak jauh, orang-orang ini mungkin masuk agar tampak aktif tetapi kemudian menghilang selama berjam-jam, meninggalkan rekan kerja mereka untuk bekerja lebih giat. Mereka mengandalkan kesibukan orang lain dan asumsi bahwa mereka bekerja dengan tekun di belakang layar, sambil memberikan kontribusi minimal terhadap upaya tim.
4) Berbicara dengan baik
Beberapa karyawan pandai berbicara. Mereka dapat menjelaskan rencana, strategi, dan tujuan dengan percaya diri, tetapi mereka tidak berniat untuk menindaklanjutinya atau memiliki kemampuan untuk melakukannya. Orang-orang ini sering kali menawan dan persuasif, dan mereka menggunakan keterampilan komunikasi mereka untuk menciptakan kesan bahwa mereka kompeten dan ambisius.
Mereka mungkin memiliki kemampuan untuk mengesankan para manajer dan koleganya dengan pidato-pidatonya yang penuh percaya diri, tetapi ketika tiba saatnya menyelesaikan sesuatu, mereka sering kali bergantung pada orang lain untuk mewujudkan gagasan mereka.
5) Menerima Hadiah
Meskipun kontribusi mereka sangat minim, karyawan ini sering kali berhasil menerima penghargaan dan pengakuan. Mereka mungkin terampil dalam mempromosikan diri sendiri, memastikan keberhasilan kecil mereka terlihat jelas sambil mengecilkan atau menangkis segala kekurangan. Mereka tahu cara menyelaraskan diri dengan tim atau proyek berkinerja tinggi, mengambil sebagian penghargaan atas pencapaian kelompok.
Orang-orang ini memahami kekuatan persepsi dan menggunakannya untuk keuntungan mereka, mendapatkan kenaikan gaji, promosi, dan penghargaan yang mungkin tidak benar-benar mencerminkan tingkat usaha atau dampaknya.
Kesimpulan
Orang-orang ini telah menyempurnakan seni untuk terlihat produktif tanpa berusaha, memperlihatkan penguasaan yang menipu yang mungkin tampak mengesankan pada pandangan pertama. Namun, sandiwara ini tidak mungkin bertahan selamanya. Pada akhirnya, kurangnya kontribusi mereka yang tulus akan terungkap, dan mereka mungkin mendapati diri mereka kehilangan pekerjaan. Sementara beberapa orang telah berhasil melakukannya selama bertahun-tahun, pendekatan ini tidak berkelanjutan bagi siapa pun yang benar-benar menghargai karier mereka.
Kepuasan kerja dan pengakuan yang sesungguhnya datang dari penetapan tujuan, pencapaiannya, dan pemberian penghargaan atas pencapaian yang nyata. Dengan mengenali perilaku ini, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih efektif, memastikan bahwa produktivitas dan prestasi yang sesungguhnya diakui dan dihormati.