
Mengapa Saya Begitu Bosan Saat Bekerja dan Apa yang Dapat Saya Lakukan untuk Mencegahnya?
Tidak ada yang lebih membuat frustrasi daripada mendapatkan pekerjaan impian Anda hanya untuk merasa bosan sepanjang hari. Meskipun kita sangat menyadari terjadinya burnout, yaitu ketika karyawan merasa kewalahan dan terkuras oleh beban kerja yang berat, ada masalah yang kurang diketahui yang mempengaruhi kantor di mana pun: boreout. Anehnya, kebosanan bisa berdampak buruk terhadap produktivitas dan kesejahteraan mental seperti halnya kelelahan. Anda mungkin akrab dengan frasa seperti “pekerjaan yang menghancurkan jiwa” atau “pekerjaan buntu”—istilah yang telah digunakan selama bertahun-tahun dan pada dasarnya merujuk pada masalah yang sama: boreout.
“Kebosanan di tempat kerja dapat merusak kesehatan mental seperti halnya stres, karena hal ini menciptakan perasaan terjebak dalam peran yang tidak memberikan kepuasan atau pertumbuhan.” – Anonim
Apa itu Boreout?
membosankan menggambarkan rasa bosan yang terus-menerus di tempat kerja, dimana pekerja merasa tidak tertantang, kurang dimanfaatkan, atau terlepas dari tanggung jawab. Berbeda dengan burnout, yang diakibatkan oleh tuntutan berlebihan atau beban kerja yang berlebihan, boreout disebabkan oleh kurangnya keterlibatan dalam tugas-tugas penting. Karyawan yang menghadapi boreout sering kali memiliki banyak waktu namun kurang memiliki tugas bermakna yang menstimulasi atau memberi mereka rasa pencapaian.
Bagi karyawan yang bekerja terlalu keras, kesempatan untuk meluangkan waktu lima menit untuk menelusuri TikTok atau menelusuri web mungkin tampak seperti sebuah liburan yang menyenangkan, tetapi bayangkan melakukannya setiap hari—hal ini akan menimbulkan kebosanan belaka. Rutinitas yang tidak produktif ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk berkurangnya kepuasan kerja, dampak negatif terhadap kesehatan mental, dan bahkan kelelahan ekstrem.
Hampir separuh orang Amerika merasa bosan di tempat kerja
Menurut untuk penelitian terbaru oleh OnePoll yang dilakukan untuk Colorado State University Global 2023
Tanda-Tanda Anda Mungkin Mengalami Boreout
Meskipun boreout mungkin tidak kentara, ada beberapa indikator yang jelas bahwa Anda mungkin menghadapi kebosanan dan pelepasan diri di tempat kerja:
- Kurangnya motivasi: Jika Anda bangun setiap pagi karena merasa takut dengan hari kerja yang akan datang atau merasa sedikit atau tidak ada antusiasme terhadap tugas Anda, ini bisa menjadi tanda kebosanan. Tugas yang tadinya tampak menarik kini mungkin terasa membosankan atau tidak ada gunanya.
- Gangguan terus-menerus: Apakah Anda terus-menerus menelusuri media sosial, melakukan percakapan yang tidak perlu dengan rekan kerja, atau rehat kopi dalam waktu lama? Mencari gangguan secara teratur untuk menghabiskan waktu mungkin menunjukkan bahwa Anda secara mental sedang memeriksa tanggung jawab Anda.
- Merasa terpisah: Semakin besarnya perasaan terputus dari pekerjaan Anda, rekan kerja, atau perusahaan secara keseluruhan mungkin menunjukkan bahwa Anda tidak berinvestasi pada pekerjaan yang Anda lakukan. Anda mungkin merasa seperti seorang pengamat, bukan partisipan aktif dalam peran Anda.
- Kelelahan fisik dan mental: Meski tugasmu tidak terbebani, boreout tetap bisa menguras energimu. Kemonotonan dan kurangnya tujuan dapat menyebabkan kelelahan fisik, mudah tersinggung, dan frustrasi, sehingga membuat Anda merasa lelah di penghujung hari.
- Penundaan: Menunda tugas yang sederhana sekalipun, menunda tugas, atau menyelesaikan pekerjaan di saat-saat terakhir dapat menjadi tanda Anda tidak terlibat dan tidak tertarik. Penundaan ini mungkin merupakan cara untuk mengatasi kurangnya stimulasi pekerjaan.
- Performa buruk meskipun memiliki kemampuan: Jika Anda mampu memberikan lebih banyak tetapi terus-menerus merasa kurang berprestasi atau tidak tertantang, ini bisa menjadi tanda bahaya lainnya. Kebosanan dapat menghalangi Anda untuk mencapai potensi penuh Anda, karena Anda tidak diperbolehkan menerapkan keterampilan Anda dengan cara yang berarti.
- Melamun atau merencanakan pelarian: Jika Anda mendapati diri Anda berfantasi tentang akhir pekan, liburan, atau bahkan karier yang berbeda sama sekali, itu tandanya peran Anda saat ini tidak menawarkan cukup keterlibatan atau kepuasan mental.
“Kebalikan dari burnout bukanlah tidak adanya pekerjaan; melainkan adanya pekerjaan bermakna yang sejalan dengan hasrat dan keterampilan kita.” – Adam Grant, Psikolog Organisasi
Bagaimana Menghindari Kebosanan
Baik organisasi maupun karyawan harus proaktif dalam mencegah terjadinya boreout. Berikut adalah beberapa strategi penting untuk membantu mengurangi risiko:
- Berikan Pekerjaan yang Menarik
Manajer harus memastikan karyawan diberi tugas yang selaras dengan kekuatan, minat, dan tujuan karier mereka. Menawarkan pekerjaan yang memotivasi dan sesuai dengan kemampuan mereka membantu menjaga karyawan tetap terlibat dan berinvestasi. Rotasi tugas atau tanggung jawab secara teratur juga dapat mencegah kebosanan menjalar seiring berjalannya waktu. - Lingkungan Nyaman
Menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa aman untuk mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang perasaan kurang dimanfaatkan adalah kuncinya. Mendorong percakapan jujur antara staf dan manajer dapat membantu mendeteksi tanda-tanda kebosanan sejak dini. Pemimpin harus secara rutin menanyakan kepada anggota tim tentang beban kerja mereka dan terbuka untuk menyesuaikan tugas mereka guna memberikan lebih banyak variasi atau tantangan. - Mendukung Pertumbuhan dan Pembangunan
Menjaga karyawan tetap terlibat sering kali berasal dari pemberian peluang untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Menawarkan program pelatihan, pendampingan, atau kesempatan untuk mengambil peran baru dalam tim yang berbeda dapat menambah antusiasme dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Hal ini tidak hanya membuat mereka terus belajar tetapi juga membantu mereka melihat jalur yang jelas ke depan dalam karier mereka. - Pastikan Beban Kerja yang Adil
Kebosanan terkadang disebabkan oleh distribusi tugas yang buruk dalam tim. Penting untuk mengevaluasi beban kerja secara teratur untuk memastikan beban kerja tersebut seimbang, menjaga semua orang tetap terlibat tanpa membebani beberapa orang secara berlebihan, sementara membiarkan orang lain tidak punya banyak pekerjaan untuk dilakukan. - Mendorong Pemecahan Masalah Secara Kreatif
Cara terbaik untuk mencegah kebosanan adalah dengan memberikan kebebasan kepada karyawan untuk mengeksplorasi solusi kreatif terhadap masalah atau membiarkan mereka menyumbangkan ide untuk proyek yang sedang berjalan. Melibatkan mereka dalam sesi curah pendapat atau diskusi strategi dapat membuat pikiran mereka tetap aktif dan berinvestasi dalam kesuksesan perusahaan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya boreout.
Kesimpulan
Boreout adalah kekhawatiran yang nyata di tempat kerja, namun juga merupakan peluang untuk pertumbuhan dan peningkatan. Meskipun hal ini mungkin tidak terlalu mendesak seperti kelelahan, mengatasi kebosanan sejak dini dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih bersemangat dan terlibat. Dengan mengidentifikasi tanda-tandanya dan mengambil langkah-langkah untuk memberikan tugas yang bermakna dan menantang kepada karyawan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bermanfaat dan produktif.
Jika Anda merasa tidak tertantang atau terputus dari pekerjaan Anda, ambillah tindakan! Jangkau, jelajahi peluang baru, dan carilah tugas yang memicu minat Anda. Pada akhirnya, kesuksesan tidak hanya datang dari kerja keras, namun dari bekerja dengan tujuan dan kepuasan.
Dampak buruk dari 'boreout' di tempat kerja
Rasa bosan yang berkepanjangan di tempat kerja dapat menimbulkan konsekuensi yang merusak – dan kita perlu membicarakan hal ini lebih lanjut, kata para ahli.