
1. Pengalaman Kerja: Dari Lima Poin hingga Fortune 500?
“Kamu lihat pisau ini? Aku akan mengajarimu berbicara bahasa Inggris dengan pisau f—in ini!”
“Karier” Bill sebagai pemimpin geng menunjukkan perencanaan strategis, persaingan yang kejam, dan pengelolaan wilayah yang kuat (alias Five Points Monopoly). Namun, pengalamannya kurang memiliki kemahiran korporat. Tentu saja, dia bisa “mencapai kesepakatan” (mungkin dengan intimidasi atau pisau), tapi bagaimana dengan etika bisnisnya? Tidak ada. Bisakah dia berubah dari peperangan geng menjadi pencatatan pendapatan triwulanan? Diragukan.
Peringkat: 6/10
2. Keterampilan Komunikasi: Menginspirasi… atau Menakutkan?
“Penampilan hukum harus ditegakkan… terutama ketika hukum itu dilanggar.”
Pidato-pidato Bill berapi-api, penuh gairah, dan tak dapat disangkal mengesankan. Dia mampu menggalang massa yang tiada duanya. Namun, nadanya cenderung lebih condong ke arah “tiran yang menakutkan” daripada “CEO yang memotivasi”.
Bayangkan dia berada dalam rapat pemegang saham tahunan—separuh dewan direksi mungkin langsung mengundurkan diri.
Peringkat: 5/10
3. Membangun Tim: Bisakah Ruang Rapat Menangani Tagihan?
“Kelinci mati! Kelinci mati!”
Bill tidak dapat disangkal setia kepada krunya dan menginspirasi kesetiaan mereka sebagai balasannya. Namun, gaya kepemimpinannya berakar pada ketakutan dan kekerasan—mungkin tidak ideal untuk membangun budaya kerja yang sehat. Mundurnya tim mungkin berakhir dengan perkelahian. Strategi SDM-nya? Tidak ada.
Peringkat: 4/10
4. Visi Perusahaan: Apakah Ia Berpikir Cukup Besar?
“Darahnya tetap menempel pada bilahnya.”
Bill memiliki visi yang sangat jelas: kendali mutlak atas wilayahnya. Sebagai seorang CEO, fokus seperti ini bisa menjadi nilai tambah—jika dia tidak terjebak di tahun 1860-an dan terobsesi dengan perang wilayah. Dia mungkin akan kesulitan mengembangkan perusahaannya ke tingkat global karena “memperluas Lima Poin” bukanlah strategi modern.
Peringkat: 6/10
5. Keterampilan Kepemimpinan: Tak Takut atau Bodoh?
“Itu adalah hukum pertempuran kuno: membunuh atau dibunuh.”
Ketegasan Bill tidak tertandingi. Dia memimpin dari depan, tidak pernah takut tangannya kotor. Namun, gaya kepemimpinan otoriternya sudah ketinggalan zaman dan terlalu ekstrem untuk diterapkan di lingkungan perusahaan. Tidak, Bill, kamu tidak bisa duel CFO Anda untuk menyelesaikan perselisihan anggaran.
Peringkat: 7/10
6. Keterampilan Empati: Bisakah Dia Berhubungan dengan Tim?
“Saya 47. 47 tahun. Kau tahu bagaimana aku bisa bertahan hidup selama ini? Takut.”
Bill memiliki kedalaman emosional seperti pisau mentega. Empati tidak ada dalam kamusnya. Program kesehatan karyawan? Lupakan saja. Jika seseorang menangis di ruang istirahat, “solusi” Bill mungkin dengan melemparkan pisau ke mesin penjual otomatis.
Peringkat: 2/10
7. Manajemen Krisis: Berkembang di Bawah Tekanan?
“Pribumi sejati adalah seseorang yang rela mati berjuang demi negaranya. Jika tidak, Anda tidak pantas berada di sini.”
Berikan penghargaan kepada Bill—dia ahli dalam menangani konflik (terutama karena dialah penyebabnya). Dari selamat dari penyergapan hingga mengatasi kekacauan di jalanan, dia bisa berpikir sendiri. Sayangnya, semua solusinya agresif. Mengelola skandal PR? Dia mungkin saja menyatakan perang terhadap media.
Peringkat: 6/10
8. Pengambilan Risiko: Berjiwa Penjudi?
“Saya tidak peduli sama sekali — tentang teka-teki moral Anda.”
Bill tumbuh subur dalam risiko. Dia mempertaruhkan segalanya—terkadang dengan ceroboh—dan memercayai instingnya. Keberanian ini mungkin bagus untuk inovasi, namun bisa menjadi bencana bagi stabilitas jangka panjang. Bayangkan dia membuang seluruh anggaran perusahaan ke dalam kesepakatan kripto yang tidak jelas karena dirasa benar.
Peringkat: 8/10
9. Dapat Dipercaya: Maukah Anda Mengikuti Orang Ini?
“Saat Anda membunuh seorang raja, Anda tidak menikamnya dalam kegelapan. Anda membunuhnya di mana seluruh pengadilan dapat menyaksikan dia mati.”
Loyalitas Bill kepada gengnya kuat, namun konsep “kepercayaan”-nya lemah. Dalam lingkungan korporat, kecenderungannya untuk menikam dari belakang dan kecintaannya pada penghinaan di depan umum dapat menghancurkan moral kantor. Anda dapat memercayainya—untuk melakukan apa yang bermanfaat dia.
Peringkat: 4/10
10. Umur Panjang dalam Perannya: Berapa Lama CEO?
“Saya yang menjalankan kota ini!”
Inilah masalahnya—gaya Bill cepat membara dan membara. Sebagai seorang CEO, dia akan membawa perusahaannya ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya atau malah menghancurkannya. Apa pun yang terjadi, waktunya akan singkat, berakhir dengan jalan keluar yang klimaks (mungkin melibatkan kebakaran atau geng saingan atau pesaing yang menyerbu kantor).
Peringkat: 3/10