
Mary Poppins, dengan pesona magisnya, tas karpet tanpa dasar, dan kemampuan mengelola kekacauan, mungkin tampak seperti pilihan yang tepat untuk materi CEO. Tapi apakah sesendok gula benar-benar cukup efektif di dunia usaha?
Mari kita lihat, beri peringkat keahliannya dari 10, dan lihat apakah dia siap memimpin perusahaan Fortune 500—atau apakah dia lebih baik tetap menjaga keluarga Banks.
1. Pengalaman: Awal Ajaib dalam Kepemimpinan
CV Mary akan mencantumkan “pengasuh” sebagai pekerjaan utamanya, tapi jangan biarkan hal itu membodohi Anda. Dia mengatur anak-anak, hewan peliharaan, dan bahkan menerbangkan layang-layang dengan tepat. Kemampuan supernaturalnya (secara harfiah) meningkatkan resumenya. Namun, ruang rapat perusahaan tidak terkesan dengan penerbangan payung.
Peringkat: 7/10
Kutipan Ikatan: “Secara praktis sempurna dalam segala hal” mungkin cocok untuk penitipan anak, namun ruang rapat menuntut pengalaman yang lebih nyata.
2. Keterampilan Komunikasi: Berbicara dengan Penguin dan Manusia
Mary Poppins dapat bernyanyi untuk menyentuh hati siapa pun, baik itu bankir yang pemarah atau penyapu cerobong asap yang beranimasi. Kemampuannya untuk menarik perhatian dan mengartikulasikan ekspektasi adalah yang terbaik. Namun, menyanyikan lagu selama laporan penjualan triwulanan? Dipertanyakan.
Peringkat: 8/10
Kutipan Ikatan: “Tempat ludah!” menyampaikan otoritas, namun CEO membutuhkan lebih dari sekedar slogan untuk menegosiasikan kesepakatan bernilai miliaran dolar.
3. Membangun Tim: Mengubah Kekacauan menjadi Harmoni
Mengubah anak-anak nakal menjadi tim penerbang layang-layang yang tersinkronisasi? Menakjubkan. Mengkoordinasikan tarian atap dengan penyapuan cerobong asap? Legendaris. Maria memahami nilai persatuan. Namun bisakah ia menyatukan pemangku kepentingan yang keras kepala dengan cara yang sama?
Peringkat: 9/10
Kutipan Ikatan: “Dalam setiap pekerjaan yang harus dilakukan, ada unsur kesenangannya.” Jelasnya, Mary tahu bagaimana memotivasi tim.
4. Visi Perusahaan: Pemandangan dari Awan
Mary Poppins selalu memperhatikan cakrawala—secara harfiah, saat dia melayang dengan payungnya. Dia mengajarkan pelajaran hidup kepada anak-anak yang bertahan seumur hidup. Namun, dalam bisnis, visi melibatkan lebih dari sekedar solusi aneh—ini adalah tentang meningkatkan keuntungan dan dampak.
Peringkat: 6/10
Kutipan Ikatan: “Apa pun bisa terjadi jika Anda membiarkannya.” Secara teori bagus, tetapi Wall Street mungkin memerlukan lebih banyak struktur.
5. Keterampilan Kepemimpinan: Payung atau Tangan Besi?
Kepemimpinan Mary menginspirasi, namun halus. Dia memimpin dengan memberi contoh dan mendapatkan rasa hormat tanpa meneriakkan perintah. Namun, gaya “Saya akan memperbaiki semuanya sendiri” mungkin akan sulit diterapkan di lingkungan yang banyak delegasi.
Peringkat: 7/10
Kutipan Ikatan: “Tolong tutup mulutmu. Kami bukan ikan cod.” Asertif, namun sopan—awal yang baik untuk C-suite.
6. Keterampilan Empati: Seorang CEO yang Benar-Benar Mendengarkan
Empati? Mary Poppins praktis dipenuhi dengan itu. Dari mendengarkan anak-anak bermasalah hingga menenangkan orang tua mereka yang terlalu banyak bekerja, dia tahu cara terhubung. Namun CEO juga perlu berempati dengan pemegang saham.
Peringkat: 9/10
Kutipan Ikatan: “Kamu tidak akan pernah berpakaian lengkap tanpa senyuman.” Pengingat yang baik untuk menjaga semangat kerja tetap tinggi.
7. Manajemen Krisis: Mengubah Masalah menjadi Kemungkinan
Dari membersihkan kamar tidur yang kacau dalam sekejap hingga memperbaiki dinamika keluarga yang tegang, Mary berhasil dalam situasi bertekanan tinggi. Meskipun dia hebat dalam emosi, krisis keuangan mungkin membutuhkan lebih dari sekadar keajaiban.
Peringkat: 8/10
Kutipan Ikatan: “Permulaan yang baik sudah setengah selesai.” Pandangan positif adalah awal yang baik, namun CEO memerlukan rencana darurat.
8. Pengambil Risiko: Lompatan Terhitung dengan Payung
Mendapatkan pekerjaan sambil membawa payung adalah hal yang berani, namun bagaimana dia menangani risiko dalam pengambilan keputusan perusahaan? Pemecahan masalah kreatif Mary cukup menjanjikan, namun dia terlalu sering mengambil tindakan aman—meninggalkannya sebelum segalanya menjadi terlalu rumit.
Peringkat: 6/10
Kutipan Ikatan: “Ayo kita terbangkan layang-layang.” Menggembirakan, namun terkadang Anda perlu mengambil perubahan yang lebih besar dalam bisnis.
9. Dapat Dipercaya: Dapat Diandalkan sebagai Tas Karpetnya
Jika ada satu hal yang Mary Poppins dapatkan, itu adalah kepercayaan. Semua orang tahu dia akan menindaklanjutinya, tidak peduli betapa anehnya metodenya. CEO membutuhkan keandalan seperti itu.
Peringkat: 10/10
Kutipan Ikatan: “Saya tidak pernah menjelaskan apa pun.” Misterius, tapi dia selalu memberikan hasil.
10. Kemampuan Jangka Panjang: Bisakah Dia Bertahan?
Mary mempunyai kebiasaan buruk untuk pergi saat angin berubah. Di dunia korporat, CEO harus berkomitmen pada strategi pertumbuhan jangka panjang. Kepergiannya yang aneh dapat meresahkan investor.
Peringkat: 5/10
Kutipan Ikatan: “Angin di timur…” Tidak bagus untuk stabilitas.
Peringkat Keseluruhan 7,5/10
Mary Poppins menghadirkan kreativitas, pesona, dan empati. Namun kurangnya fokus jangka panjang dan metode yang tidak konvensional mungkin akan menimbulkan keheranan di dunia usaha. Dia bisa dibilang sempurna—tapi mungkin juga tidak dengan sempurna cocok untuk peran CEO.