
Berjuang dengan atasan yang meremehkan Anda? Mulai dari membicarakan Anda hingga pengelolaan mikro, hal ini membuat frustrasi namun dapat diperbaiki. Atasi masalah ini, dokumentasikan insiden, dan prioritaskan pertumbuhan dan kesejahteraan Anda.
Apakah Anda bekerja dengan atasan yang terus-menerus meremehkan Anda? Apakah mereka menjawab pertanyaan atas nama Anda atau mengatur pekerjaan Anda secara mikro? Perilaku yang membuat frustrasi ini bukan hanya disebabkan oleh manajemen yang buruk—tetapi juga dapat sangat memengaruhi perkembangan profesional dan kesejahteraan mental Anda.
Mari kenali beberapa ciri gaya manajemen yang tidak membantu ini:
Berbicara Tentang Anda
- Dalam rapat, mereka mungkin menyela atau menyelesaikan kalimat Anda, sehingga membuat Anda tidak berpikir.
Interferensi Email
- Mereka membalas email yang Anda kirim, mengulangi atau sedikit mengubah poin Anda agar seolah-olah tanggapan itu datang dari mereka, bukan Anda.
Kurangnya Kepercayaan
- Mereka bersikeras untuk melaksanakan tugas sendiri daripada mendelegasikannya kepada Anda, dan tidak terlalu percaya pada kemampuan Anda.
Menekan Nilai Anda
- Dengan melibatkan diri dalam segala hal yang Anda lakukan, mereka mencegah Anda menunjukkan nilai Anda yang sebenarnya.
Stagnasi Karir
- Kurangnya kepercayaan mereka dan kebutuhan untuk menerima pujian mungkin membuat kontribusi Anda tidak diperhatikan, sehingga menghambat pertumbuhan karier Anda.
Kritik Publik
- Mereka mungkin mengkritik bahkan aspek kecil dari pekerjaan Anda, sering kali di depan orang lain, sehingga mengikis kepercayaan diri dan reputasi Anda.
Jika Anda mengalami perilaku ini, penting untuk mengambil tindakan. Berdiam diri hanya akan membiarkan masalah terus berlanjut, namun mengatasinya bisa terasa menakutkan—terutama jika kepercayaan diri Anda terpuruk.
Apa yang Dapat Anda Lakukan Tentang Ini
1. Lakukan Percakapan yang Jujur
Langkah pertama Anda adalah berbicara langsung dengan atasan Anda tentang perilaku mereka. Idealnya, hal ini terjadi pada pertemuan tatap muka atau sesi peninjauan. Jujurlah dan jelaskan bagaimana tindakan mereka memengaruhi Anda. Terkadang, mereka mungkin tidak menyadari dampak dari perilakunya dan dapat menyesuaikan diri setelah hal tersebut diketahui. Namun, ada juga kemungkinan mereka tidak setuju, dan meyakini bahwa pendekatan mereka diperlukan—walaupun sebenarnya tidak.
2. Carilah Pendapat Kedua
Jika berbicara dengan atasan Anda tidak membuahkan hasil, pertimbangkan untuk mendiskusikan masalah ini dengan orang lain di organisasi Anda. Ini bisa berupa kolega tepercaya, mentor, atau manajer lain. Mereka mungkin memberikan wawasan atau saran berharga tentang bagaimana melanjutkannya.
3. Tingkatkan jika Diperlukan
Jika masalah terus berlanjut dan menjadi tidak tertahankan, menyampaikan masalah tersebut ke manajer atasan Anda atau HR mungkin merupakan langkah berikutnya. Meskipun hal ini terasa mengintimidasi, Anda tidak harus menanggung perilaku beracun. Tempat kerja Anda harus menyediakan lingkungan di mana Anda merasa dihormati dan didukung.
4. Dokumentasikan Segalanya
Catat kejadian-kejadian yang terjadi. Buatlah jurnal dengan tanggal, tindakan spesifik, dan saksi apa pun. Jika Anda perlu melindungi hak-hak Anda sebagai karyawan, dokumentasi ini akan sangat berharga.
5. Pertimbangkan untuk Melanjutkan
Jika semuanya gagal dan situasinya masih tidak dapat ditoleransi, mungkin inilah saatnya untuk mencari peluang di tempat lain. Awal baru dalam lingkungan yang lebih sehat bisa menjadi pilihan terbaik untuk karier dan kesehatan mental Anda.
Pandangan Positif
Berurusan dengan atasan yang meremehkan dapat membuat kita merasa kecewa, namun hal ini juga merupakan kesempatan untuk menunjukkan ketahanan dan pembelaan diri. Dengan mengatasi masalah ini dengan tenang dan strategis, Anda mengendalikan perjalanan profesional Anda. Apakah Anda berhasil memperbaiki situasi atau memutuskan untuk melanjutkan, ingatlah bahwa nilai Anda sebagai seorang profesional tidak ditentukan oleh gaya manajemen buruk seseorang.
Tetap percaya diri, tetap proaktif, dan jangan biarkan siapa pun meredupkan semangat Anda. Peluang yang lebih baik—dan manajer yang lebih baik—selalu ada di luar sana, menunggu seseorang yang memiliki kemampuan dan tekad seperti Anda.
Semoga beruntung!